Mengenal Wawancara Dalam Penelitian

Wawancara sering digunakan dalam penelitian untuk mengambil data atau informasi. Tetapi, tidak semua penelitian mengharuskannya. Mari pelajari disini.
Reza Noprial Lubis

Proses penelitian memang tidak terlepas dari istilah wawancara. Namun, wawancara sering sekali dijadikan sebagai alat utama dalam pengambilan data penelitian. Padahal, tidak semua jenis penelitian mengedepankan wawancara dalam pengambilan datanya.

Jadi, halaman ini akan menjelaskan lebih jauh tentang apa itu wawancara dalam penelitian, serta bagaimana menggunakannya dalam beragam jenis penelitian. Mari kita teruskan.

Apa Itu Wawancara

Wawancara berasal dari bahasa Inggris, yakni "Interview". Maknanya adalah adanya pertemuan antara dua orang yang saling bertukar informasi atau gagasan.

Pada dasarnya, wawancara digunakan untuk mendapatkan informasi atau data tertentu dari informan (orang yang diwawancarai) melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pewawancara.

Dalam konteks penelitian, wawancara juga digunakan untuk mendapatkan data pendukung dalam penelitiannya. Hasil wawancara, akan dimuat dalam dokumen penelitiannya dan dijadikan sebagai data dukung atau bahkan data primer dalam penelitian tertentu.

Bila dikaji dari sifatnya, wawancara tergolong subjektif. Itu karena ini bersumber dari anggapan atau sudut pandang seseorang terhadap objek tertentu. Oleh sebab itu, wawancara membutuhkan jenis data lainnya sebagai pelengkap atau keabsahannya.

Wawancara Dalam Penelitian

Pada umumnya, wawancara digunakan dalam penelitian. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya mengambil data sekunder (data pendukung) dalam penelitiannya.

Namun, ada juga jenis penelitian yang justru "wawancara" menjadi bagian dari pengambilan data utamanya. Untuk lebih detail, lihatlah pembahasan lebih mendalam berikut ini:

Wawancara Pada Penelitian Tindakan

Metode penelitian tindakan kelas merupakan salah satu jenis metode yang menerapkan langkah-langkah peningkatan kelas. Metode ini mengenal istilah Siklus, dimana itu menjadi kunci utama dalam desain penelitiannya.

Siklus PTK itu berupa Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi, Refleksi. Lihatlah lebih jauh tentang ini pada halaman Metode Penelitian Tindakan Kelas. Wawancara dapat masuk pada desain utama itu, yakni dalam tahapan evaluasi dan refleksi.

Bila wawancara disini dimaknai sebagai pengambilan data penelitian, maka penelitian tindakan membuat wawancara sebagai pengambilan data tambahan (pendukung). Wawancara tidak secara Ekplisit dipaparkan dalam desain penelitian tindakan kelas. Namun sebagai upaya pelengkap untuk refleksi, wawancara mungkin dibutuhkan.

Wawancara Pada Penelitian Kualitatif

Berbeda dengan jenis penelitian lainnya, kualitatif justru mengedepankan Wawancara sebagai sumber data utamanya.

Kualitatif mengedepankan desain penelitian dengan menggunakan konsep Triangulasi, dimana itu terdiri dari 3 langkah utama, yaitu Observasi, Wawancara dan Studi Dokumen. Pelajari tentang ini pada halaman Penelitian Kualitatif.

Seperti yang kita lihat, bahwa wawancara termasuk dalam desain penelitian. Itu memberi arti, bahwa peran wawancara menjadi kunci dalam pelaksanaan metode kualitatif.

Itu sebabnya, wawancara dalam kualitatif lebih Implisit, dan tidak jarang menggunakan berbagai jenis wawancara seperti wawancara terstruktur.

Wawancara Pada Penelitian Kuantitatif

Berbeda dengan penelitian kualitatif, kuantitatif justru cenderung tidak membutuhkan wawancara. Adapun wawancara yang dilakukan dalam penelitian jenis ini, merupakan wawancara sebagai data dukung semata.

Hal ini karena kuantitatif, lebih mengedepankan data-data yang bersumber dari data statistik. Untuk mendapatkan data statistik atau data angka, maka tidak jarang peneliti mengambil data berupa angket, untuk kemudian melibatkan rumus-rumus tertentu dalam penyelesaiannya. Lagi-lagi, wawancara hanyalah sebagai data dukung disini.

Untuk melihat perbedaan lebih lengkap, pada halaman lain telah menjelaskan tentang perbedaan kualitatif dan kuantitatif. Pelajari disana.

Kesimpulan

Wawancara adalah aktivitas bertanya yang dilakukan penanya kepada informan (yang diwawancara) untuk mendapatkan informasi atau data penelitian. Beragam jenis wawancara seperti wawancara terstruktur, tidak terstruktur, dan lainnya digunakan pada penelitian tertentu. Kualitatif, adalah jenis penelitian yang mengedepankan wawancara dalam desain penelitiannya.

Reza Noprial Lubis
Seorang praktisi pendidikan Islam yang aktif sebagai dosen. Kadang ceramah, kadang menulis, kadang meneliti. Tetapi paling sering BERIMAJINASI. 😂
Comments