Memaknai Observasi Dalam Penelitian
Sering kali kita mendengar istilah Observasi dalam sebuah penelitian. Tetapi, bagaimana melakukan langkah ini dalam aktivitas penelitian?
Setiap jenis penelitian, memberikan istilah observasi dalam tahapan penelitiannya. Bagaimana memaknai ini dari masing-masing jenis penelitian itu? Mari kita pelajari.
Apa Itu Observasi?
Pertama, kita mengacu pada pemaknaannya dulu. Dalam KBBI, observasi dimaknai sebagai "Peninjauan" yang dilakukan secara cermat.
Bila kita kaitkan dalam penelitian, maka observasi dapat dimaknai sebagai upaya atau aktivitas pengumpulan data penelitian melalui tinjauan objek dan subjek yang diteliti dengan cermat.
Setiap jenis penelitian, tidak terlepas dari aktivitas observasi. Sebab, untuk menghasilkan data-data penelitian atau data tambahan, maka diperlukan observasi.
Ini adalah praktik umum dalam sebuah penelitian. Data-data yang bersumber dari pengamatan, tentu dapat dijadikan landasan dalam memperkuat penelitian.
Jadi, berdasarkan berbagai penjelasan di atas, disimpulkan bahwa setiap praktik penelitian membutuhkan data, dan data-data itu didukung dengan observasi lapangan untuk memperkuat hipotesis atau bahkan kesimpulan penelitian.
Observasi Dalam Penelitian
Sekarang, kita akan mempelajari hal yang lebih spesifik. Kita akan mengulas tentang bagaimana peran observasi dalam setiap jenis penelitian yang dikenal umum, yaitu PTK, Kualitatif, dan Kuantitatif.
Ketiga jenis penelitian ini, memerankan observasi dalam kapasitas yang berbeda. Ada jenis penelitian yang benar-benar mengedepankan observasi itu, tetapi ada juga penelitian yang membuat observasi adalah langkah tambahan sebagai alat bantu validasi hasil.
Tetapi perlu kita sepakati, bahwa observasi adalah proses yang tidak dapat ditinggalkan dalam sebuah penelitian. Mari kita pelajari tentang kapasitas observasi itu.
Observasi Dalam Penelitian PTK
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan salah satu jenis penelitian yang berguna untuk meningkatkan hasil kelompok tertentu.
Dalam langkah penerapan PTK, terdapat sebuah langkah yang disebut Refleksi. Istilah refleksi ini sebenarnya mengedepankan observasi. Artinya, porsi observasi dalam PTK tergolong besar.
Observasi Dalam Kualitatif
Berbeda dengan jenis penelitian lainnya, penelitian kualitatif justru membuat observasi menjadi bagian dari desain penelitiannya.
Kualitatif mengedepankan konsep Triangulasi, dimana itu melibatkan langkah seperti Observasi → Wawancara → dan Studi Dokumen. Mengenai wawancara, lihat halaman lebih lengkap tentang Wawancara Dalam Penelitian.
Karena Observasi tertuang dalam langkah penelitiannya, maka biasanya observasi dikaji lebih serius dalam penelitian jenis ini.
Bahkan pada pemahaman tentang observasi terstruktur, observasi partisipan, non-partisipan, terbuka, tertutup, sistematis, dan lainnya.
Observasi Dalam Kuantitatif
Kuantitatif lebih mengedepankan pada data-data statistik. Observasi, hanyalah data dukung untuk melengkapi argumen tertentu dalam penelitiannya. Tidak ada langkah observasi yang besar, yang tertuang dalam desain penelitian kuantitatif.
Jadi dapat dikatakan bahwa porsi observasi dalam penelitian kuantitatif tergolong sedang. Ia hanya mengambil data dengan berbagai macam instrumen penelitian kuantitatif, lalu kemudian membuat perhitungan matematika/ statistik untuk menghasilkan jawaban atas penelitiannya.
Kesimpulan
Observasi adalah metode pengumpulan data yang melibatkan pengamatan langsung dan sistematis tentang perilaku, kejadian, atau fenomena tertentu. Memerankan observasi dalam sebuah penelitian bergantung pada jenis penelitian yang digunakan. Umumnya, penelitian kualitatif memerankan observasi yang tergolong besar. Sedangkan penelitian jenis lainnya, menggunakan observasi sebatas pada data dukung untuk kebutuhan validasi hasil.
Porsi perilaku observasi memang berbeda, karena desain penelitiannya juga berbeda. Namun demikian, perbedaan porsi ini tidak semata-mata membuat kesimpulan bahwa observasi itu tidak penting. Justru, observasi adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah penelitian.