Menyusun instrumen penelitian, butuh strategi khusus. Mengapa...?
Inti dari penelitian, adalah instrumen yang baik. Jika instrumen dibangun dengan keliru, alhasil data yang akan didapatkan juga tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Halaman ini akan menjelaskan, tentang strategi menyusun instrumen penelitian, berdasarkan pengalaman, dan strategi yang Saya susun. Mari kita teruskan.
1. Tentukan Jenis Penelitian
Dalam menyusun instrumen penelitian, Jenis penelitian adalah hal yang pertama seharusnya diperhatikan.
Jenis penelitian ditentukan berdasarkan pertanyaan yang diajukan.
Kaitannya: Jenis instrumen yang digunakan, mengacu pada jenis penelitian yang dijalankan.
Misalnya, Anda menggunakan penelitian jenis kualitatif, dan mengajukan pertanyaan penelitian "Implementasi kompetensi guru di sekolah X".
Karena penelitiannya menggunakan kualitatif, sedang data yang dibutuhkan dalam kualitatif meliputi wawancara, maka ini menjadi dasar untuk menyusun instrumennya.
Ini terlihat mudah. Tetapi, tidak berhenti sampai disini. Kita perlu tahu lagi, tentang pendekatan yang digunakan. Itulah yang akan kita bahas berikutnya.
2. Susun Instrumen Sesuai Fokus Penelitian

Saya sering menyampaikan, bahwa kualitatif misalnya, berbeda dengan jenis penelitian lainnya. Bila penelitian lain mengedepankan batasan masalah, kualitatif justru menekankan pada fokus penelitian. Inilah bagian yang penting dalam strategi ini.
Memaknainya, sebenarnya tidak jauh berbeda. Keduanya berfungsi untuk membatasi penelitian.
Tetapi, kualitatif biasanya menggunakan istilah fokus penelitian, karena ini penelitian deskriptif. Artinya, penelitian ini melibatkan berbagai langkah agar dapat mengelaborasi objek yang sedang diteliti.
Sama halnya dengan penelitian lain, yang menyebut batasan masalah, dimana ini dimaksudkan untuk membatasi masalah, agar tidak melebar dan bias.
Dengan mengetahui ini, Anda dapat dengan mudah menyusun instrumen penelitian, dengan melihat pengelompokan yang ditentukan.
Misalnya:
Tesis Saya membahas tentang Kompetensi Kepribadian Guru. Ini adalah poin yang akan dielaborasi.
Karena saya menggunakan kualitatif, maka fokus penelitian diberlakukan, dan Saya menentukan bahwa fokus penelitiannya adalah sub-sub atau indikator dari Kompetensi Kepribadian Guru itu sendiri. Inilah yang akan dielaborasi lebih dalam.
Instrumen berupa pertanyaan wawancara dapat disusun, sesuai dengan indikator yang ditentukan itu... Terlihat mudah.
Instrumen dibutuhkan agar kita mendapatkan data penelitian dari subjek atau objek yang sedang diteliti.
Oleh sebab itu, ia harus disusun secara komprehensif. Itulah yang akan kita bahas berikutnya.
3. Buat Instrumen Menyeluruh
Kita harus bercita-cita, agar data yang didapatkan itu lengkap.
Instrumen harus disusun secara menyeluruh, yang memungkinkan kita mendapat keseluruhan data atas semua variabel yang ditentukan.
Misalnya: Tesis saya dengan kualitatif, akan meneliti kompetensi kepribadian guru. Semua pertanyaan wawancara, harus disusun untuk mendapatkan data lengkap tentangnya.
Jadi, apa yang disusun dalam fokus penelitian, seharusnya memiliki pertanyaan yang akan diajukan dalam wawancara.
Jika Anda menjalankan penelitian kuantitatif, seluruh pertanyaan dalam kuesioner harus melengkapi dari variabel yang ditentukan.
Karena Anda membutuhkan data lebih lengkap, melengkapi instrumen lain adalah solusinya. Mari lanjutkan.
4. Tambahkan Instrumen Observasi
Instrumen observasi, mungkin jarang dijelaskan dalam penelitian selain kualitatif. Itu karena observasi, adalah bagian analisis data dalam kualitatif, dan membuatnya penting untuk dijalankan.
Bila Anda menggunakan jenis penelitian lain yang tidak membutuhkan hasil observasi, bagian ini dapat diabaikan (meski sebaiknya tetap digunakan sebagai data dukung).
Instrumen observasi ini akan digunakan, saat penelitian itu dijalankan terhadap subjek.
Misalnya: Dalam penelitian tesis saya yang meneliti kompetensi kepribadian, saya sering melihat perilaku Guru untuk mendapatkan data tentang apa yang diterapkannya.
Tidak ada aturan baku tentang ini. Meski demikian, beberapa sumber membuat rujukan yang benar-benar berguna. Instrumen observasi, dapat disusun seperti gambaran berikut:
Jika Anda melangsungkan dengan metode kualitatif, maka ini mutlak harus dipersiapkan. Bila penelitian jenis lain, mungkin tidak membutuhkan seccara langsung.
Penutup
Strategi seperti mengetahui jenis penelitian, menyusun instrumen sesuai fokus penelitian, disusun dengan komprehensif, membuat instrumen observasi, dapat membantu menghasilkan instrumen penelitian dengan lengkap.
Secara umum, langkah-langkah tersebut dapat digunakan untuk berbagai jenis instrumen yang dibutuhkan. Adapun bentuk instrumen lain, dapat menyesuaikan.
Komentar